Skip to main content

Persiapan Mudik Lebaran Untuk Pertama Kali

Excited banget lebaran tahun ini, karena Insya Allah saya dan keluarga akan mudik ke Padang. Setelah lebih dari 30 tahun, saya ngga pulang ke Padang. Ya Allah rasanya bener-bener deg-degan. Bakal merasakan segala kerepotan persiapan mudik, kemacetannya, dan pastinya capeknya. Tapi karena sudah sangat excited, dibawa seru aja.

Hanya, agak melow juga karena mudik pertama kali ke Padang ini, papah ngga ikutan. Padahal, rencana pulang ke Padang itu sudah ada jauh sejak Abang masih ada. Qadarullah, Abang sama Papah udah ngga ada, eh baru kesampaian mudik ke Padang. Tapi, saya selalu percaya apa yang Allah takdirkan itu selalu menjadi yang terbaik. Jadi, walau agak sedih karena personilnya ngga komplit, tapi perjalanan mudik ini harus jadi sebuah kenangan yang berharga. Karena, masih ada mamah yang bahagia banget akhirnya bisa pulang ke kampung halamannya. Tempat di mana dia dilahirkan.

Gimana persiapan mudik pertama kali ini? Berikut yang saya lakukan untuk perjalanan jelang hari raya ini. 

Mencari Info Sebanyak-Banyaknya 

Karena ini pengalaman pertama, jadi saya harus punya banyak informasi soal mudik ke Padang. Segala sesuatu yang berhubungan dengan mudik ke Padang, akan saya baca dan save. 

Kampung mamah di Bukittinggi, saya masih terus cari informasi tentang rute, akomodasi, dan destinasi yang nantinya bisa dikunjungi. Saya juga bertanya dan minta rekomendasi ke grup traveling dan beberapa grup lain. Dari pengalaman yang dibagikan, akan sangat berarti buat perjalanan saya dan keluarga nanti.

Membuat Itinerary 

Walau nantinya akan fleksibel, tapi itinerary ini rasanya wajib dibuat sebagai panduan. Nantinya, saya dan keluarga ngga langsung ke Bukittinggi, tapi akan berlebaran di Pekanbaru dulu. Alhamdulillah, kakak sepupu yang tinggal di Pekanbaru, ngga kalah excited menyambut tamu dari Bekasi.

Di mudik ini, saya sudah membuat itinerary. Kemana aja saya akan berkunjung, Insya Allah nanti akan ada postingannya sendiri. Salah satu yang ngga akan skip buat dikunjungi adalah Jam Gadang. Terkahir ke Padang, usia saya mungkin masih sekitar 2 tahun. Saya dan Abang, berfoto di depan Jam Gadang. Saat itu, Jam Gadang masih belum sebagus hari ini. 

Buat saya, itinerary itu penting agar kita punya panduan mau kemana dan kemana. Walau misal nantinya ngga tercapai semuanya, ya ga papa juga. Yang penting, sudah ada planning.

Menyiapkan Buah Tangan

Salah satu yang khas dari mudik itu adalah oleh-oleh. Saya dan keluarga sudah menyiapkan oleh-oleh buat keluarga di Pekanbaru dan Padang. Pengennya sih oleh-oleh khas Bekasi semua, tapi sayangnya ngga bisa dapet semuanya. Bawa oleh-oleh itu kaya tanda sayang. Kadang walau isinya sederhana, tapi effortnya yang bikin orang yang menerima jadi merasa dihargai.

Persiapan Fisik dan Mental 

Yang namanya mudik, apalagi dalam kondisi puasa, pasti bakal ada aja cobaannya. Makanya, perlu latihan fisik dan mental agar ngga gampang goyah ketika menghadapi kerasnya arus mudik. Tentu dengan segala drama di dalamnya. Segala kemungkinan bisa aja terjadi. Makanya, selain persiapan fisik, mental juga kudu disiapkan. 

Persiapan mental itu termasuk menyiapkan spiritual juga. Tawakal dalam perjalanan. Memohon perlindungan dalam perjalanan, dan menyerahkan yang terbaik pada Allah.

Termasuk dalam perjalanan nanti, jangan sampai meninggalkan shalat. Aduh, ini ngga boleh sama sekali. Malah nanti ada rencana buat istirahat di masjid yang ditemui. Sekadar merebahkan badan yang pasti pegal selama perjalanan ribuan kilometer itu

Yang jelas, perjalanan mudik pertama kali ini, akan jadi core memory buat anak-anak. Mereka akan kembali punya pengalaman melakukan perjalanan lintas Sumatera, untuk kali pertama. Mudik ke kampung neneknya. Akan banyak cerita yang nanti akan saya ceritakan di blog ini. Nanti akan saya kumpulkan cerita demi cerita dalam perjalanan mudik ini. Insya Allah akan jadi perjalanan yang ngga akan pernah terlupa.

Comments

Most Wanted