Main di Alun-Alun Majalengka

Karena sering bolak balik ke Kuningan, kami tuh jadi suka mampir ke Majalengka. Jarak dari Kuningan ke Majalengka itu sekitar 1,5 jam. Jalannya naik turun dan ngga terlalu lebar. Melewati hutan dan kampung-kampung pemukiman warga. Mampir ke Majalengka juga karena ada saudara yang tinggal ngga jauh dari alun-alun Majalengka. Malah saking dekatnya, sering jalan kaki kalau mau naik ke alun-alun.

Ada kejadian yang ngga akan pernah terlupa saat kami bermalam di Majalengka. Jadi, waktu itu mendekati HPL anak kelima saya. Dari rumah memang sudah persiapan dan bawa hospital bag. Jaga-jaga kalau tiba-tiba mules dan sudah mau lahiran. Saat lagi nyenyaknya tidur, saya tiba-tiba berasa ada air keluar seperti pipis, tapi itu bukan pipis. Karena keluarnya terus-terusan, kaya rembes gitu. Saya tahu yang keluar itu air ketuban, tapi saya mencoba ngga panik. Saya bangunin suami dan bilang kalau ketuban saya pecah. Akhirnya dia sigap membawa saya untuk cari klinik. Karena ngga ketemu sama sekali, akhirnya ke RSUD Majalengka. Diperiksa dalam dan ternyata baru pembukaan 1. Karena menurut bidan

 yang berjaga, masih lama untuk sampai ke pembukaan lengkap. Jadi saya diminta untuk pulang dulu. Karena kalau nunggunya di rumah sakit, khawatir malah jadi stres.

Saya memutuskan buat pulang ke Bekasi. Alhamdulillah, saat itu jalan lancar banget karena adak penerapan satu jalur. Sampai Bekasi, langsung ke klinik dan bilang saya mau lahiran. Karena ketuban pecah sudah sejak 3 jam yang lalu, bidan langsung merujuk ke rumah sakit. Alasannya, karena sudah terlalu lama ketubannya pecah. Jadi akhirnya dirujuk ke RS, menggunakan ambulans. Itulah kali pertama saya naik ambulans.

Nyore Sambil Main di Alun-alun Garut

Sudah ya intermezo nya. Cerita itu bakal jadi cerita yang akan terus saya ingat, sampai kapanpun. Alhamdulillah, si anak kelima ini memilih Bekasi sebagai tempat kelahirannya. Sama dengan 4 kakaknya yang semuanya lahir di Bekasi, ngga mau beda kayanya si bayi.

Ketika main di Majalengka dan bermalam di rumah salah satu saudara, sore atau malam suka banget ke alun-alun Majalengka. Bagus dan rapih sekarang. Ada area main yang dipasang rumput sintesis, luas dan hijau. Puas banget anak-anak main di alun-alun. Main bola, lari-larian, petak umpet, dan lain-lain. Kalau capek dan tiba-tiba haus serta lapar, tinggal jajan di warung dan pedagang kaki lima yang berderet di pinggir-pinggir.

Ada apa aja di alun-alun Majalengka? Secara umum dan biasanya ada di alun-alun tiap daerah itu selalu masjid rayanya. Begitu juga dengan Majalengka, masjid rayanya ada di  bagian depan. 

Kalau pas pagi atau sore, saya suka nyari makanan yang unik. Kaya tahu gejrot, slice cake, roti gandum, mie, cilor, nasi goreng, dan masih banyak lagi yang lain. Capek main, anak-anak minta jajan eskrim. Mana keringatnya lagi banyak banget. Tapi jadinya seger aja.

Selain ada masjid agung, persis di samping masjid, ada kedai-kedai atau warung makanan dengan beragam pilihan makanan. Ada makanan Nusantara, ada makanan western juga. Insya Allah semuanya diolah orang-orang muslim, jadi dipastikan makanannya yang disajikan halal.

Kalau di pagi hari, alun-alun Majalengka ini juga suka dipakai buat olahraga. Banyak yang joging dan workout di sekitar alun -alun. Karena tempatnya luas dan enak, jadi banyak orang yang melakukan berbagai kegiatan di sini. Ada yang kumpul-kumpul bersama komunitas, ada juga yang bikin acara.

Kalau malam hari, alun-alun Majalengka ini jadi lebih meriah dan cantik, karena lampu-lampu dari menara masjid dinyalakan. Cantik. Masjidnya juga jadi keliatan cantik. Tapi sayangnya, di area hijaunya itu, kalau malam, agak gelap. Entah karena ngga ada lampunya atau memang konsepnya hemat energi. Sayang banget, jadi ngga terlalu bagus kalau di foto. Plus, jadi riskan banget ngelepas anak-anak main di area itu. Jadi ngga keliatan aja gitu.

So far, kesannya bisa main di alun-alun Majalengka ini ya menyenangkan. Tapi better mainnya pas pagi atau sore. Kalau malam, kurang recommended. Pengen ah balik main di sini, nanti ketika ada kunjungan lagi ke Kuningan. Ngajak Anak-anak main di ruang terbuka yang luas kata gitu, bikin anak happy. Orangtuanya juga happy liat Anak-anak bisa lari-larian sambil tertawa.