Waktu dikabari akan berangkat ke Kuala Lumpur tanggal 7 Januari 2025, saya excited sekali. Karena, terakhir ke Malaysia itu tahun 2022, ketika hamil anak kelima. Malaysia punya tempat tersendiri di hati saya, jadi kalau ada kesempatan traveling ke Malaysia, ya ngga akan pernah nolak. Perjalanan ke Malaysia, tepatnya Kuala Lumpur ini disponsori oleh sebuah brand desain interior yang cukup terkenal di Indonesia. Nama brandnya apa? dibahasnya nanti di risalahhusna.com saja ya.
Perjalanan Sat Set
Namanya juga disponsori, jadi durasinya ya suka-suka yang ngasih. Biasaya kalau ke Malaysia, akan ambil penerbangan yang paling pagi. Lalu, kembali ke Indonesia dengan penerbangan yang paling malam. Jadi, walau hanya 3 hari di Malaysia, berasa puas karena punya waktu eksplor yang cukup banyak.
Short trip kemarin, jadwal terbangnya jam 8 malam. Eh, ternyata delay hampir 1 jam dan bikin bete banget sih. Sampai di Kuala Lumpur sudah jam 11 malam. Baru sadar, ternyata landing di gate paling ujung. Jadi, setelah keluar imigrasi langsung diarahkan buat naik bus ke pintu keluar.
Proses imigrasi Alhamdulillah dimudahkan. Ngga ngantri, karena sudah malam juga sih. Teman perjalanan saya yang baru pertama kali keluar negeri pun mudah di proses imigrasi. Naik bus menuju pintu keluar sekitar 5 menit. Turun dari bus, teman saya beli local simcard dulu. Kalau saya, sudah beli di simcard JavaMifi di Soeta. Sempat terkendala di merek pertama yang dia beli, akhirnya ganti merek dan berhasil. Beli simcard seharga RM28 unlimited dengan kuota 2GB/hari. Ngga jauh beda harganya dengan JavaMifi yang saya beli.
Sampai di pintu keluar, saya dan teman menunggu mobil yang akan menjemput. Jadi, dari pihak sponsor sudah booking mobil menuju hotel. Cukup lama juga nih nunggunya. Mana sudah ngantuk, ditambah area pick up itu panas banget. Setelah mobil datang, kami bergegas naik dan bisa cukup istirahat. Eh, pas di dalam mobil, bukannya tidur, malah ngobrol dan lihatin jalanan :p
Perjalanan dari KLIA ke hotel itu lebih dari 1 jam. Memang cukup jauh dari bandara ke pusat kota. Tapi karena sudah malam dan jalanan pun lengang, jadi cepat. Sampai hotel sudah sekitar jam 1.30 pagi. Kami menginap di Melia Hotel, Kuala Lumpur. Lokasinya hotelnya cukup strategis di tengah pusat kota. Baru sadar keesokan harinya, kalau hotelnya ternyata dekat banget dari jalan alor.
Masuk hotel, langsung proses check-in. Diberikan kunci dan ternyata dapat kamar di lantai 13. Karena berdua, langsung request twin bed. Sempat ditanyakan petuga hotel kenapa ngga yang satu kasur aja. Langsung aja saya jawab 'no'. Bukan apa-apa sih, cuma kasian sama teman saya kalau tidurnya kudu satu kasur. Karena, saya kalau tidur agak ngga bisa diam dan ada 'ritual' sebelum tidur yang harus saya lakukan. Ngga bisa deh kalau harus sekasur dengan orang yang bukan keluarga.
Untuk hotelnya sendiri, Alhamdulillah nyaman banget. Rasa capek di perjalanan, langsung hilang pas lihat kamarnya. Taruh tas, bebersih diri, dan tidur. Tadinya kepikiran buat berendam di bathtube, tapi nanti malah seger dan ngga bisa tidur. Jadi, keinginan buat berendam diurungkan saja.
KLCC For The First Stop
Karena waktunya juga ngga terlalu banyak, jadi memang ngga banyak tempat yang saya dan teman saya eksplor. Hari pertama di Kuala Lumpur, kami janjian dengan orang di balik perjalanan KL Trip ini. Janjiannya di KLCC dan agendanya hanya chit chat dan ambil beberapa foto dan footage.
Dari hotel order grab buat ke KLCC. Tadinya pengen nyoba naik LRT, tapi kami sarapannya kelamaan. Jadinya ready buat keluar hotel udah cukup siang. Naik grab dari hotel ke KLCC cuma RM8 aja, karena memang dekat. Kalau traveling santai, bakal milih jalan kaki aja sih. Mayan RM8 bisa beli teh tarik sama karipap buat berdua :p
Sampai KLCC, ternyata sudah ramai sama turis yang foto-foto. Warga negara Indonesia banyak juga yang pada liburan ke Malaysia. Mulai dari yang kalem (kaya kami), sampai yang heboh seragaman ala ibu-ibu sosialita. Karena panas dan anglenya lagi ngga ada yang bagus, jadi hampir semua foto yang dihasilkan backlight. Dah lah gagal. Karena ngga kuat banget sama panasnya, akhirnya kami masuk lagi ke dalam KLCC. Dan, orang yang ditunggu pun akhirnya datang.
Kami berjalan ke area belakang Suria KLCC. Ada taman dan air mancur yang adem banget. Dari spot ini, foto berlatar twin tower jauh lebih bagus dan cantik. Kami berfoto dan membuat footage untuk kebutuhan dokumentasi. Spot ini adalah spot favorit saya di KLCC. Wishlist banget pengen lari pagi di tamannya. Tapi belum kesampaian. Kalau sore jelang malam, suka ada pertunjukan air mancur menari. Aduh, seru banget kalau sambil nyemilin karipap dan minum teh tarik.
Beres foto-foto, ambil video, kami menuju Pavilion buat makan siang. Serius, 7 kali ke Kuala Lumpur, baru kali ini masuk ke Pavilion. Bukan apa-apa, karena saya melihat Pavilion itu terlalu mewah dan ngga ada keperluan juga buat masuk ke dalamnya. Ketika sampai Pavilion dan melihat yang ada di dalamnya, ya ngga jauh beda sama Plaza Indonesiaa atau Grand Indonesia. Malah menurut saya mah, bagusan mall di Indonesia.
Makan siang dengan menu rekomendasi ibu yang mengajak kami itu. Chicken Rice, yang ternyata enak yaampun. Mirip nasi hainan, tapi chicken rice ini nasinya berwarna kuning. Minum ice tea yang rasanya enak juga. Entah pakai teh jenis apa, yang jelas beneran enak.
Beres makan siang, kami beripisah. Si ibu kembali ke hotel dan ibu yang satu lagi kembali ke Bandara untuk penerbangan kembali ke Jakarta. Padahal beliau baru sampai Kuala Lumpur itu jam 9 pagi, jam 4 sore sudah harus balik lagi ke bandara untuk pulang. Bener-bener sat set bukan?
Saya dan teman saya, kembali melanjutkan eksplor beberapa destinasi yang bisa terjangkau. Disewakan mobil selama 5 jam sama si ibu yang memberi hadiah KL Trip ini. Dalam 5 jam, saya berpikir keras kemana akan membawa teman saya yang baru pertama kali ke Malaysia ini buat jalan-jalan. Akhirnya, memutuskan ke Batu Caves, Jalan Alor, dan Petaling Street.
Bagaimana perjalanan saya dan teman saya di beberapa tempat tersebut? di next blogpost aja ya. Yang jelas, perjalanan singkat ke Kuala Lumpur, Malaysia ini benar-benar berkesan. Menjadi pembuka yang manis dan menyenangkan di 2025. Semoga akan ada banyak perjalanan lain lagi di tahun ini. Termasuk perjalanan ke Baitullah yang sangat saya idam-idamkan. Semoga terwujud, Aamiin.
Comments
Post a Comment