Kayanya, hampir semua anak kalau diajak berenang, pasti bakal excited banget. Teriak girang karena bakal main air. Saya tuh sampai mikir, kenapa ya Anak-anak itu demen banget main air? Eh tiba-tiba ingat kalau air itu kan tempat dimana si anak hidup selama 9 bulan di perut. Jadi, ketika di luar perut, pas diajak main air, mereka itu betah. Mungkin jadi berasa dejavu, ingat tempat tinggal mereka dulu. Begitu juga sama anak-anak saya. Kalau saya sudah ngajakin mereka buat berenang, wah mereka langsung hore-hore dan ngga sabar. Ngga cuma yang balita, yang udah gede aja suka ngga sabar kalau dibilang mau berenang. Apalagi kalau berenangnya ke waterpark yang banyak wahananya. Duh, bakalan betah banget berenangnya. Berenang di Waterpark Terluas di Indonesia  Di dekat rumah, ada beberapa kolam renang. Seringnya sih ngajakin anak-anak kolam renang biasa aja yang ngga terlalu banyak permainannya. Jaraknya cuma 5 menit naik kendaraan. Tapi kali ini, saya ngajakin anak-anak ke waterpark yang ...

Melanjutkan postingan sebelumnya, tentang #KLShortTrip yang saya lakukan awal Januari. Perjalanan pembuka, yang Alhamdulilah jadi hadiah termanis di awal tahun ini. Insyaallah, semoga jadi awal yang baik buat perjalanan-perjalanan manis lainnya. Karena, perjalanan impian saya ke Baitullah, akan tetap jadi mimpi yang harus saya wujudkan tahun ini. Semoga diijabah, Aamiin.  Perjalanan ke Kuala Lumpur ini merupakan hadiah, jadi full dibiayai oleh pemberi hadiah. Alhamdulillah. Terbang dari Indonesia pukul 8.30 malam dan landing di Malaysia pukul 11 malam (waktu Malaysia). Sampai hotel sudah pukul 1 pagi, sudah hari berikutnya. Pukul 9 pagi, sudah bertolak dari hotel ke KLCC untuk ketemu dengan 2 orang yang arrange hadiah perjalanan ini.  Dari KLCC hingga Petaling Street Setelah ngobrol, foto, makan siang bareng, saya dan teman saya kembali melanjutkan perjalanan buat jalan-jalan di Kuala Lumpur. Sementara, kedua orang yang kami temui itu kembali ke hotel dan yang satunya harus k...

Kalau lagi nganter anak ke pondok, pasti ada momen kita hunting resto, kafe, atau tempat makan yang ada di Kuningan. Dan jujur, banyak banget tempat makan yang kebanyakan menawarkan view. Sambil makan, sambil melihat kecantikan gunung Ciremai. Seperti Kopi Hawwu, resto yang cukup terkenal di Kuningan. Ini bukan kunjungan pertama saya di Kopi Hawwu, karena memang sebelumnya sudah pernah. Kali ini, ngajak mamah juga buat nyoba berbagai sajian di Kopi Hawwu. Ketika sampai di Kopi Hawwu, kondisi ramai sekali. Bahkan kami harus menunggu terlebih dulu, sementara petugas mencarikan tempat duduk yang sesuai. Akhirnya dapat di area outdoor. Area duduk di Kopi Hawwu ini banyak kok. Ada indoor, lesehan, saung, serta meja dan kursi kayu. Saya dan keluarga kebagian duduk di area meja kursi kayu. Pas buat kami bertujuh.  Kopi Hawwu ini menyediakan berbagai macam makanan khas Jawa Barat. Yang uniknya, sistemnya prasmanan. Jadi berbagai macam lauk ditata dengan rapih. Nanti di ujung, ada petugas y...

Waktu lagi scroll social media, tiba-tiba muncul sebuah postingan dari sebuah kanal berita Internasional. Sebuah cafe yang pemiliknya bukan orang Indonesia. Sangat menarik perhatian dan membuat penasaran. Karena, ternyata cafe tersebut milik warga Gaza. Asli, merinding menyaksikan kisah pemilik cafe. Bagaimana dia bisa keluar dari Gaza, lalu memilih Indonesia sebagai negara untuk menetap. Mau nangis. Sejak itu, penasaran banget sama cafenya. Dan, sudah bikin rencana sama teman buat  ketemuan di Elite's Cafe. Ammar Abu Ali, warga asli Gaza yang memutuskan keluar dari Gaza bersama kedua orangtua, istri, dan kakaknya. Ammar harus kehilangan 19 sepupunya, ketika tempat tinggalnya menjadi sasaran bom zionis. Setelah membayar biaya setara 79 juta rupiah per orang ke salah satu agency di Mesir, Ammar berserta keluarga berhasil keluar dari Gaza. Memilih Indonesia, karena dianggap paling aman. Ammar sangat terkesan dengan keramahan orang-orang Indonesia. Menurut Ammar, orang Indonesia adala...

Selama KL Short Trip yang berduarasi 2 hari ini, penginapan yang dipilihkan oleh pihak sponsor adalah Melia Kuala Lumpur. Dari Kuala Lumpur International Airport jaraknya sekitar 1 jam perjalanan tanpa macet. Kalau Macet, bisa jadi lebih dari itu. Lokasi hotelnya strategis banget menurut saya. Depan hotel ada stastiun LRT Imbi. Jadi keluar statsiun bisa langsung masuk hotel. Sedangkan di seberang hotel, ada Berjaya Times Square. Pusat perbelanjaan yang kalau di Jakarta mirip sama ITC Mangga Dua atau Thamrin City. Sayangnya, saya ngga sempat masuk ke Berjaya Times Squara. Karena waktu yang ada dipakai buat eksplor spot yang lebih jauh. Alhamdulillah, proses check-in mudah dan bisa langsung masuk kamar. Request twin bed, karena memang akan lebih nyaman kalau tidurnya di kasur terpisah. Sebelum diberikan kunci kamar, frontliner menanyakan paspor dan kasih info kalau harus bayar deposit RM10/malam. Jadi, totoal yang harus kami bayarkan RM20 untuk 2 malam. Di sini saya dengarnya memang dep...

Waktu dikabari akan berangkat ke Kuala Lumpur tanggal 7 Januari 2025, saya excited sekali. Karena, terakhir ke Malaysia itu tahun 2022, ketika hamil anak kelima. Malaysia punya tempat tersendiri di hati saya, jadi kalau ada kesempatan traveling ke Malaysia, ya ngga akan pernah nolak. Perjalanan ke Malaysia, tepatnya Kuala Lumpur ini disponsori oleh sebuah brand desain interior yang cukup terkenal di Indonesia. Nama brandnya apa? dibahasnya nanti di risalahhusna.com saja ya. Perjalanan Sat Set  Namanya juga disponsori, jadi durasinya ya suka-suka yang ngasih. Biasaya kalau ke Malaysia, akan ambil penerbangan yang paling pagi. Lalu, kembali ke Indonesia dengan penerbangan yang paling malam. Jadi, walau hanya 3 hari di Malaysia, berasa puas karena punya waktu eksplor yang cukup banyak. Short trip kemarin, jadwal terbangnya jam 8 malam. Eh, ternyata delay hampir 1 jam dan bikin bete banget sih. Sampai di Kuala Lumpur sudah jam 11 malam. Baru sadar, ternyata landing di gate paling ujung...