Salah satu destinasi wisata Singapura yang wajib masuk dalam itinerary adalah Masjid Sultan. Ya, buat saya, ke Masjid Sultan bukan sekadar buat shalat aja. Tapi, bisa sambil muhasabah, menikmati Rahmat dan kebesaran Allah.
Kalau sudah ada di dalam Masjid Sultan, rasanya tuh betah berlama-lama di dalam. Kalau bukan turis yang punya keterbatasan waktu, kayanya bisa tiap waktu shalat ke sini terus :)
Sejarah Panjang Masjid Sultan, Masjid Pertama di Singapura
Saking sukanya sama masjid Sultan, saya sampai mencari sejarah tentang masjid yang menjadi masjid pertama yang dibangun di Singapura ini.
Masjid Sultan ini menjadi masjid tertua dan terbesar di Singapura. Mulai dibangun ketika Singapura berada dalam kekuasaan Inggris, pada tahun 1824 lalu selesai dibangun pada 1826. Struktur awal masjid ini dibangun sama masyarakat Jawa, yang kebanyakan dari mereka adalah pedagang awal di Singapura. Kawasan masjid menjadi tempat tinggal dan pemukiman bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di Singapura.
Pembangunan Masjid Sultan ini diinisiasi oleh Temenggung Abdul Rahman dari Riau dan Sultan Hussain Shah dari Johor, yang saat itu menjadi pemilik pulau Singapura. Ketika Singapura diserahkan kepada Inggris, Thomas Stamford Raffles memberikan hak atas Kampong Glam sebagai tempat tinggal. Kemudian, Sultan Hussain membangun istana dan membawa keluarga serta pengikutnya dari Riau. Banyak pengikut Sultan dan Temenggung yang memang berasal dari Riau, Malaka, dan Sumatera yang kemudian datang dan menetap di Kampong Glam.
Bangunan masjid yang pertama dibangun berbentuk masjid tradisional nusantara, dengan atap limas bersusun tiga. Dana pembangunannya saat itu berasal dari sumbangan East India Company dan donasi jamaah muslim setempat.
Pada tahun 1900 an, Singapura jadi pusat perdagangan Islam. Sejak saat itulah, Masjid Sultan sudah tidak mampu lagi menampung jamaah yang makin banyak. Lalu, pada tahun 1924, saat peringatan 100 tahun berdirinya Masjid Sultan, para pengurus masjid merencanakan pembangunan masjid yang lebih besar, untuk menggantikan bangunan masjid yang lama.
Desain masjid dibuat oleh Denis Santy dari Swan and Maclaren. Denis mengadopsi gaya Sarasenik atau Gotik Mughal, lengkap dengan menara. Pembangunan masjid selesai pada tahun 1928. Bangunan masjid Sultan menjadi lebih megah dan cantik.
Kini, masjid Sultan Singapura, masih berdiri kokoh di tempat pertama kali didirikan. Menjadi masjid pertama, tertua, dan terbesar di Singapura. Memiliki daya tampung sampai 5.000 jamaah.
Masjid Sultan mendapat pengakuan dari pemerintah Republik Singapura pada 14 Maret 1975 sebagai National Monument. Statusnya pun kini dimiliki oleh Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS).
Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Sultan juga menjadi destinasi wisata Singapura yang wajib dikunjungi. Karena lokasinya juga berdekatan dengan spot-spot wisata seperti Haji Lane, Arab Street, Bugis. Jadi kan bisa sekalian jalan ya.
Untuk bisa ke Masjid Sultan ini, bisa naik bus turun di Bugis, lalu jalan kaki menuju masjid. Atau, bisa naik MRT turun di stasiun Bugis, keluar di exit B. Lanjut dengan jalan kaki menuju masjid.
Jangan lupa, masukkan Masjid Sultan ke dalam rencana perjalanan kamu ketika ke Singapura ya.
Comments
Post a Comment