Mendengar Sunyi Coffee sebenarnya sudah cukup lama. Tapi baru-baru ini aja akhirnya kesampaian bisa ke coffee shop unik ini. Kenapa unik? Karena seluruh pegawai, termasuk baristanya adalah penyandang disabilitas. Kebanyakan dari mereka adalah teman tuli.
Sunyi coffee ada di 3 lokasi berbeda : Jakarta (Barito), Tangerang (Serpong), dan Bekasi (Galaxy). Dan Sunyi Coffee yang saya datangi itu yang di Barito. Lokasinya persis di depan Taman Ayodia.
Sunyi Coffee merupakan kolaborasi dari 2 orang yang concern pada kemanusiaan. Mario Gultom dan Almas Nizar. Keinginan mereka, agar masyarakat disabilitas bisa memiliki kesempatan dalam memberdayakan dirinya. Disabilitas bisa menjadi manusia yang mandiri ketika diberikan kesempatan.
Akhirnya, 2019 Mario dan Almas resmi melaunching Sunyi Coffee. Keduanya berupaya keras untuk membangun kepercayaan masyarakat disabilitas. Mereka mulai reach out dengan komunitas-komunitas disabilitas. Hingga akhirnya mereka akrab dengan para tunarungu, tunanetra, tunadaksa, dan yang lainnya.
Sunyi Coffee, Rumah Harapan Bagi Teman Disabilitas
Sunyi Coffee memang ngga sama dengan kedai kopi atau coffee shop yang lain. Tapi, ngga perlu khawatir gimana caranya berkomunikasi dengan para waitress di Sunyi Coffee. Karena, pihak cafe sudah menyediakan kartu-kartu yang bisa dipakai untuk memberikan instruksi kepada waitress. Atau, bisa juga tinggal tunjuk pesanan yang kita mau di buku menu yang tersedia di meja kasir.
Datang ke Sunyi Coffee, hati tuh rasanya gimana gitu. Melow aja karena finally, teman tuli dan disabilitas lain bisa dapat kesempatan buat bekerja. Sama dengan yang lain, yang ngga punya kekurangan secara fisik. Teman tuli bisa loh bekerja sesuai dengan instruksi. Ya, mereka bisa.
Di kunjungan pertama saya ke Sunyi Coffee Barito, saya pesan Kopi Susu Sunyi (31k) dan Nasi Ayam Wijen (45k). Karena pas belum makan siang, jadi pesan makanan berat sekalian.
Kopi Susu Sunyi tipe kopi yang light. Tidak terlalu kuat kopinya kalau menurut saya. Lumayan enak. Untuk makanan berat yang saya pilih, Nasi Ayam Wijen yang ternyata dapat telur mata sapi. Dobel protein yang pas buat saya ;) Rasanya? Enakk. Tapi karena manis, saya sampai minta saus cabe supaya tambah enak.
Beres makan makanan berat, penasaran sama cemilannya. Akhirnya pesan risol lasagna (38k) dan bitterballen (39k). Kedua cemilan yang saya pesan ini suprise banget ternyata rasanya enak. Sampai kebayang-bayang pengen makan risol lasagna ala Sunyi Coffee lagi.
Ketika kita datang, pesan minuman dan makanan, kita sama aja dengan ngasih dukungan ke teman-teman disabilitas. Membangkitkan semangat mereka agar terus berdaya. Ngga minder dengan kekurangan yang dimiliki. Saat saya memerhatikan mereka berkomunikasi satu sama lain, aduh seru banget. Jadi pengen belajar bahasa isyarat deh.
Rating
Secara lokasi, Sunyi Coffee Barito ini cukup strategis. Bisa dijangkau dengan Transjakarta, Bus, dan MRT. Kalau naik MRT, bisa turun di stasiun Blok M. Tinggal jalan kaki santai aja ke arah Taman Ayodia.
Untuk Sunyi Coffee, saya kasih rate 4/5 karena menu yang disajikan enak semua. Tapi kalau untuk kopi, saya harus balik lagi deh buat coba varian kopi yang lain. Jadi ada alasan untuk kembali lagi ke Sunyi Coffee. Etapi, kayanya mau coba ke Sunyi Coffee Bekasi aja deh. Lebih dekat dari rumah.
Buat teman-teman disabilitas, baik teman tuli, rungu, maupun daksa, jangan pernah patah semangat ya. Kalian hebat dan pasti punya potensi yang bisa dikembangkan. Jangan minder dengan kekurangan yang kalian miliki, karena kalian sama hebatnya. Terus berjuang dan semangat menjadi manusia berdaya dan tangguh ya.
📍 Sunyi Coffee Barito
Jl. Barito I No.31, Kramat Pela, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
Comments
Post a Comment