Memang, traveling sendiri itu menyenangkan. Tapi, traveling bareng anak pun ngga kalah menyenangkan. Walau sebenarnya jadi lebih repot karena harus memikirkan kenyamanan mereka, tapi ya serunya bisa bareng-bareng sama anak. Di antara banyaknya traveling bareng anak, yang paling berkesan adalah ketika traveling ke negara tetangga. Untuk kali pertama, saya punya kesempatan ngajak anak-anak buat traveling agak jauh. Baru ke negara tetangga aja sih sebenernya, bukan sampai ke Korea ;)
Alasan kenapa saya senang sekali ngajak anak-anak buat traveling, karena manfaatnya banyak. Dari segi waktu, tenaga, dan biaya tentu jadi dobel-dobel, apalagi kalau anaknya banyak kaya saya. Tapi saya ngga pernah takut mengeluarkan banyak uang kalau untuk anak-anak. Buat saya, uang bisa dicari, tapi waktu buat bareng-bareng sama mereka itu ngga bisa terulang lagi.
Momen bersama anak itu cepat sekali loh. Berasa kan, tau-tau anak udah gede aja. Padahal kayanya baru kemarin mules mau lahiran, eh tau-tau anaknya udah mau masuk SD. So fast. Makanya, selagi anak-anak masih mau diajak pergi-pergi, jangan lewatkan momennya. Even, hanya liburan ke kebun binatang, itu sudah menyenangkan bagi anak-anak loh. Setiap perjalanan bareng anak, ada manfaatnya.
Beberapa manfaat traveling bersama anak, diantaranya:
1. Mengeratkan Hubungan Antara Orangtua dan Anak. Menciptakan Memori
Menguatkan bonding. Ini yang menjadi alasan kenapa saya, kenapa mau capek-capek memberikan pengalaman pada anak, lewat sebuah perjalanan. Lewat traveling, akan banyak obrolan yang tercipta. Anak akan banyak tanya ini itu. Orangtua juga sambil menyelipkan hikmah dari perjalanan yang dilakukan. Dengan begitu, sebuah perjalanan tidak sekadar pindah lokasi tidur, tapi banyak pelajaran yang bisa didapat.
Saya sering kali berkata 'saya ngga bisa memberikan harta warisan ke anak, tapi saya bisa menciptakan memori untuk anak'. Lewar traveling, saya mau memasukkan kenangan dalam core memory mereka. Karena, salah satu momen yang bakal terus terkenang oleh anak adalah, ketika mereka jalan-jalan bersama orangtuanya.
Baca Traveling Bareng Balita ke Kuala Lumpur
2. Melatih Sosialiasi Anak
Dalam perjalanan, anak akan banyak bertemu dengan orang baru. Anak akan belajar bagaimana berkomunikasi dengan orang yang baru mereka jumpai. Kalau travelingnya naik pesawat, mereka akan bertemu dengan pramugari dan crew cabin lainnya. Anak-anak akan belajar bagaimana seorang pramugari berkomunikasi dan melayani penumpang. Di lokasi tujuan traveling, anak akan belajar bagaimana berhadapan dengan masyarakat lokal. Kalau traveling ke luar negeri, orangtua bisa melatih anak untuk belajar berkomunikasi.
Dengan melatih sosialiasi, maka akan tumbuh rasa percaya diri pada anak. Anak ngga takut bertemu dengan orang-orang baru. Anak lebih mudah beradaptasi dan nantinya akan mudah bergaul.
3. Melatih Tanggung Jawab
Ketika rencana traveling mulai disounding ke anak, kita bisa minta ke anak-anak untuk bersiap. Mereka bisa mulai menyiapkan barang-barang yang akan dibawa. Saya sudah mulai melatih anak-anak untuk membereskan barang bawaannya sendiri sejak usia 4 tahun. Di usia segitu, mereka baru saya minta menyiapkan apa-apa yang butuh dibawa. Untuk packing, masih saya yang melakukan. Setelah usia mencapai 7 tahun, barulah mereka saya minta untuk menyiapkan, memasukkan, dan membawa barangnya sendiri.
Melatih tanggung jawab sebelum, saat, dan sesudah traveling penting bagi anak. Karena, anak akan belajar bagaimana mempersiapkan sebuah perjalanan. Apa yang penting dan tidak penting untuk dibawa saat traveling. Untuk memudahkan, kita bisa bantu mereka dengan memberikan catatan atau check list barang-barang yang harus dibawa. Dengan begitu, tidak ada barang yang dibutuhkan, tertinggal di rumah.
4. Belajar Empati
Traveling ngga harus ke tempat-tempat mewah dan mahal. Melatih empati bisa dilakukan saat melakukan perjalanan ke daerah yang jauh dari hiruk pikuk kota. Bertemu dengan masyarakat desa yang berbeda dari yang biasa dijumpai di kota besar. Anak bisa dilatih rasa empatinya lewat interaksi dengan masyarakat sekitar. Misalnya aja dengan memberikan makanan atau mengajak main bersama.
Empati juga bisa dilatih anatar saudara. Misalnya aja kakak nolong adik yang sedang kesulitan, ketika menyiapkan barang untuk traveling.
5. Menghilangkan Stress
Stress bukan hanya dirasakan oleh orang dewasa. Anak-anak pun bisa merasakan stress, ketika banyak yang mereka pikirkan. Biasanya sih stress karena pelajaran di sekolah. Dengan mengajak mereka traveling, walau hanya ke tempat yang ngga jauh-jauh banget, mereka pasti bakal happy.
Apalagi ketika diajak ke alam, dimana mereka bisa melihat hamparan gunung, pohon-pohon tinggi, dan sungai. Momen itulah yang bisa meredakan stress atau bisa membuat otak dan tubuh jadi lebih rileks.
Baca Tips Traveling Nyaman Bareng Anak
Ngga perlu nunggu banyak uang dulu, sampai kita mau mengajak anak traveling. Ingat ya buibu, traveling ngga melulu harus keluar kota, keluar negeri, atau ke tempat-tempat fancy. Anak-anak pun ngga terlalu peduli kemana tujuan travelingnya. Yang mereka pedulikan adalah momen bareng orangtuanya. Jadi, buat yang belum pernah traveling bareng anak, yuk ciptakan momen emas bersama anak. Dimana momen itu ngga akan pernah dilupakan sama anak.
Comments
Post a Comment