Selain bubur , salah satu dari sekian banyak makanan yang saya suka adalah pisang goreng. Pokoknya yang serba pisang, saya suka. Saking sukanya sama pisang, saya tuh dulu pernah punya kedai pisang. Menu yang dijual semuanya serba pisang. Mulai dari makanan sampai minuman, semuanya berbahan dasar pisang. Sayangnya, umur kedainya ngga lama karena saya tiba-tiba hamil dan mabok banget. Tau ngga, saya jadi benci sama apa? PISANG ((PISANG)). Kalau melihat dan nyium semua yang berhubungan sama pisang, saya pasti bakal muntah. Akhirnya, tutup deh kedainya. Pas udah lahiran, waktunya tersita buat ngurus bayi. Samapi sekarang, barang-barang dan printilan kedai masih ada. Kepikiran pengen buka kedai lagi, tapi timingnya masih belum pas. Si Hitam Manis yang Bikin Kangen Masih inget banget pertama kali nyobain pisang goreng madu Bu Nanik. Dikasih sama mba Echa yang saat itu pesan online. Ketika dikasih, saya amaze sama bentuknya. Ngga kaya pisang goreng pada umumnya. Bulat dan hitam. Tapi, rasanya

Pertama kali tau kalau ada restoran bubur yang enak, langsung dong disamperin. Sebagai penggemar bubur, dan agak pilih-pilih kalau makan bubur, Ta Wan approved banget buat saya. Saya suka banget bubur tanpa bumbu atau kuah kuning. Jadi polos atau sekadar pakai kecap asin aja. Udah gitu, topping bubur ngga perlu yang rame banget. Ribet makannya kalo terlalu rame. Jadi bubur dengan 1-2 topping udah cukup banget. Nah, selera bubur saya cocok banget sama yang ditawarkan oleh Ta Wan. Restoran yang terkenal dengan buburnya. Walau sebenarnya ada menu lain selain bubur, tapi bubur Ta Wan yang memang paling terkenal. Resto Chinese Food Halal Dengan Citarasa Otentik  Menurut artikel yang saya baca, Ta Wan berasal dari bahasa Mandarin Dãwãn yang berarti 'Mangkuk Besar'. Dari situ lah Ta Wan memiliki komitmen untuk menyajikan hidangan lezat dan berkualitas, yang memberikan kepuasan dan kehangatan untuk bisa dinikmati bersama. Ta Wan hadir di tahun 1996, bermula dari sebuah restoran Chinese

Memang, traveling sendiri itu menyenangkan. Tapi, traveling bareng anak pun ngga kalah menyenangkan. Walau sebenarnya jadi lebih repot karena harus memikirkan kenyamanan mereka, tapi ya serunya bisa bareng-bareng sama anak. Di antara banyaknya traveling bareng anak, yang paling berkesan adalah ketika traveling ke negara tetangga. Untuk kali pertama, saya punya kesempatan ngajak anak-anak buat traveling agak jauh. Baru ke negara tetangga aja sih sebenernya, bukan sampai ke Korea ;)  Alasan kenapa saya senang sekali ngajak anak-anak buat traveling, karena manfaatnya banyak. Dari segi waktu, tenaga, dan biaya tentu jadi dobel-dobel, apalagi kalau anaknya banyak kaya saya. Tapi saya ngga pernah takut mengeluarkan banyak uang kalau untuk anak-anak. Buat saya, uang bisa dicari, tapi waktu buat bareng-bareng sama mereka itu ngga bisa terulang lagi.  Momen bersama anak itu cepat sekali loh. Berasa kan, tau-tau anak udah gede aja. Padahal kayanya baru kemarin mules mau lahiran, eh tau-tau anak

Karena traveling adalah salah satu cara untuk bersyukur, maka segala syariat yang berlaku, jangan sampai diabaikan ya. Mau traveling kemana pun, apa yang sudah menjadi aturan dalam Islam, ya harus dipatuhi. Salah satu contohnya ya dalam hal berpakaian. Bagi seorang muslimah, menutup aurat itu wajib, no debat. Karena perintahnya langsung datang dari Allah. Jadi, ketika traveling pun ya tetap harus rapih menutup aurat. Sekarang mah, outfit buat para muslimah itu sudah banyak banget macamnya. Stylenya juga cakep-cakep dan up to date. Pilihan outfit yang beragam, harusnya ngga bikin bingung mau pakai apa ketika traveling. Oh iya, mix and match juga bisa banget dilakukan, agar kita bisa pakai pakaian yang memang sudah kita miliki. Maksudnya, ngga perlu beli baju baru hanya untuk traveling. Kecuali, kalau travelingnya ke tempat dingin bersalju dan kita belum punya coat, ya boleh lah beli. Beli pun ngga harus baru ya. Karena ada loh, yang jual coat preloved dengan harga yang lebih terjangkau.

Mendengar Sunyi Coffee sebenarnya sudah cukup lama. Tapi baru-baru ini aja akhirnya kesampaian bisa ke coffee shop unik ini. Kenapa unik? Karena seluruh pegawai, termasuk baristanya adalah penyandang disabilitas. Kebanyakan dari mereka adalah teman tuli. Sunyi coffee ada di 3 lokasi berbeda : Jakarta (Barito), Tangerang (Serpong), dan Bekasi (Galaxy). Dan Sunyi Coffee yang saya datangi itu yang di Barito. Lokasinya persis di depan Taman Ayodia. Sunyi Coffee merupakan kolaborasi dari 2 orang yang concern pada kemanusiaan. Mario Gultom dan Almas Nizar. Keinginan mereka, agar masyarakat disabilitas bisa memiliki kesempatan dalam memberdayakan dirinya. Disabilitas bisa menjadi manusia yang mandiri ketika diberikan kesempatan.  Akhirnya, 2019 Mario dan Almas resmi melaunching Sunyi Coffee. Keduanya berupaya keras untuk membangun kepercayaan masyarakat disabilitas. Mereka mulai reach out dengan komunitas-komunitas disabilitas. Hingga akhirnya mereka akrab dengan para tunarungu, tunanetra, tu

Tercapai sudah keinginan ke Arunika, Kuningan. Sejak tau kalau di Kuningan ada Arunika, resto dengan view yang Masya Allah indah, sudah planning bakal ke sana saat nanti ke Kuningan lagi. Orang Indonesia, terutama kaum urban, yang sehari-hari cuma lihat gedung dan ngerasain polusi, berkunjung ke spot yang adem, tentu jadi hal yang menyenangkan.  Makanya kalau lagi pas nengokin anak di Pondok, selalu ada aja agenda main kemana gitu. Nah akhir bulan lalu, saat berkunjung ke Kuningan buat nengokin anak-anak, saya langsung ajak mereka keluar buat makan di Arunika. Jarak dari pesantren anak-anak ke Arunika itu kira-kira 14 km. Tapi, karena ada jalan baru yang bagus dan sudah bisa dilewati, berasa cepat aja sampainya. Jalan menuju Arunika itu menanjak. Karena memang lokasinya berada di kaki gunung Ciremai. Searah dengan wisata alam Palutungan yang juga memiliki camping ground. Santri dari pesantren tempat anak saya mondok, sering camping di sana. Arunika, Makan Dapat Bonus View Gunung Cirema

Menginap di hotel seringkali jadi salah satu alasan buat refreshing. Ya cuma pindah tempat tidur aja sih sebenernya. Tapi, vibesnya tentu beda kan ya. Kalau tidur di hotel tuh, ngga perlu mikirin beresin kasur, beberes kamar, dan lain-lain. Saya pun senang aja kalau bisa staycation di hotel , walau kudu bareng anak sih. Setelah saya menulis tentang hal yang boleh dilakukan saat menginap di hotel, kali ini saya bakal nulis tentang apa yang tidak boleh dilakukan saat menginap di hotel. Baca Hal Yang Boleh Dilakuan Saat Menginap di Hotel Walau sebenarnya sudah ada aturan tertulisnya, kadang masih ada sih yang melanggar. Kadang bingung deh sama mereka yang melanggar aturan, kok bisa gitu, padahal sudah jelas aturannya. Kamu, jangan ya dek ya, jangan. Jangan melanggar aturan kalau menginap di hotel. Langsung aja ya, berikut hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat menginap di hotel : 1. Merokok di Dalam Kamar Merokok di dalam kamar hotel akan memicu terdeteksinya asap. Alarm akan berbunyi da

Anak-anak tiga hari berturut-turut ini, ditinggal bundanya kerja. Makanya, buat menebus waktu yang terpakai kemarin, saya ngajakin anak-anak buat main di playground. Pergi tanpa suami a.k.a bapaknya anak-anak, jadi hanya saya dan 3 anak. Alhamdulillah, dikasih voucher sama teman buat main di Fanpekka. Walau agak jauh dari rumah, tapi gass aja demi anak-anak. Ini kali pertama saya dan anak-anak ke Fanpekka. Sebenarnya, ya jarang juga main di indoor playground kaya Fanpekka dan sejenisnya ini.  Saya dan suami lebih senang ajak anak ke outdoor playground. Agak berkeringat pastinya. Tapi, happy aja kalau lihat mereka main di ruang terbuka. Atau, sekalian aja ajak anak-anak buat wisata alam . Menikmati keindahan alam seperti pantai atau gunung. Sudah pasti mereka bakal happy. Ada Apa Saja di Fanpekka? Fanpekka yang saya kunjungi ini di Jakarta Garden City (JGC). Ngga begitu jauh dari rumah dan ngga perlu lewat tol segala. Mall JGC ini berada di kawasan perumahan Metland. Jadi untuk mencapai