Skip to main content

5 Hal yang Perlu Disiapkan Ketika Traveling Ke Negara Non Muslim


Mengutip salah satu quote dari seorang travel blogger, traveling itu ngga boleh mengorbankan iman. Yapp, setuju dan benar banget. Traveling itu harusnya bikin kita lebih dekat lagi sama yang menciptakan dunia dan seisinya ini. Traveling itu harusnya jadi salah satu cara kita bersyukur, bukan malah menjadikan kita kufur.

Sejak memutuskan untuk berani traveling ke luar negara, saya tahu pasti bakal ada risiko. Salah satu risikonya ketagihan dan pengen terus traveling. Risiko lainnya, harus bisa beradaptasi dengan negara yang dikunjungi. Apalagi buat traveler muslim yang berkunjung ke negara non muslim. Dimana susah ketemu masjid dan makanan halal. Padahal 2 hal itu jadi hal sangat penting selama traveling. 

Tips Traveling ke Negara Non Muslim

Selain Singapura, negara non-muslim yang baru saya kunjungi itu Macau, Hongkong, dan Thailand. Kalau di Singapura sih masih gampang cari masjid dan makanan halal, tapi kalau Macau, Hongkong, dan Thailand itu agak tricky dan susah. Yang saya tahu, Macau punya masjid yang letaknya dekat dengan pelabuhan ferry. Tapi karena kunjungan saya ke Macau saat itu singkat banget, jadi saya ngga sempat shalat di Masjid Macau. 

Sementara di Hongkong, saya menemukan 2 masjid dan Alhamdulillah keduanya bisa saya kunjungi. Masjid Ammar  dan Masjid Kowloon. 

Rasanya tuh bahagia banget kalau bisa ketemu masjid, di tengah mayoritas penduduk bukan muslim. Di dalam masjid, saya bisa bertemu bahkan ngobrol dengan sesama muslim. Walau memiliki keterbatasan bahasa, tapi nyambung aja gitu ngobrolnya. Tapi waktu berkunjung ke Masjid Ammar dan Kowloon, isinya malah banyakan orang Indonesia. Malah lupa kalau bukan lagi di Indonesia.

Sebagai muslim, ketika melakukan perjalanan ke negara non-muslim, maka ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Based on pengalaman sendiri, yang mungkin bisa bermanfaat buat temen-temen.

1. Mencari Informasi Lokasi Masjid


Walau bukan negara non-muslim, tapi biasanya ada komunitas muslim di Negera yang akan dikunjungi. Dan pasti mereka memiliki masjid walau mungkin letaknya jauh dari pusat kota. 

Sebelum berangkat, cari tahu dulu dimana letak masjid terdekat. Better jika kita bisa mencari penginapan dekat dengan masjid. Atau ya, misal ngga ada penginapan dekat masjid, setidaknya kita bisa cari tahu dulu berapa jaraknya, harus naik apa, turun dimana, untuk bisa mencapai masjid.

Buat travel blogger, kunjungan ke masjid di negara non-muslim muslim ini malah bisa dijadikan sebuah artikel atau blogpost. Pasti nantinya bakal bermanfaat bagi pembaca blog kita.


2. Mempelajari Arah Kiblat 


Semisal banget, susah menemukan masjid, kita bisa mencari arah kiblat dengan bantuan aplikasi. Dengan kita tau arah kiblat, bisa membantu dan memudahkan kita untuk shalat. Bisa shalat di hotel atau penginapan setelah pulang dari jalan-jalan. Jadi shalatnya dijamak qasr, yaitu menggabung dan meringkas shalat. Seperti menggabung shalat Dzuhur dan Ashar, masing-masing 2 rakaat.

Saya jadi teringat waktu saya terpaksa shalat di taman ketika berada di Victoria Peak, Hongkong. Dibantu sama seorang teman yang menutupi saya dengan selembar kain, agar ngga jadi pusat perhatian.  Saking ngga tenangnya karena belum shalat, jadi shalat dimana aja, asal bersih tempatnya. Untungnya, saya sudah cek arah kiblat dulu, jadi Insya Allah benar. Shalat di taman ini,  jadi sebuah pengalaman yang ngga bakal saya lupa.


3. Alat Shalat Travel Friendly 


Wajib banget dan no debat lah. Sekarang tuh banyak banget yang jual alat shalat yang travel friendly a.k.a mudah dibawa traveling. Biasanya bentuknya lebih ringkas dan ringan. Untuk perempuan, bawa mukena dan sajadah, agar aman ketika shalat di mana pun. Semisal pun shalatnya di masjid, belum tentu masjidnya menyediakan alat shalat. Kalaupun ada, kita ngga tau kebersihannya ya.

Untuk laki-laki sebenarnya jauh lebih simple, karena ya bisa shalat dengan pakaian yang dikenakan. Asal bukan celana pendek. Tapi boleh bawa alas shalat yang ringan dan simpel, agar bisa digunakan di mana saja. 

Untuk yang menggunakan hijab, sebenarnya bisa shalat dengan pakaian yang digunakan. Tapi, harus dipastikan semua aurat tertutup, dari ujung rambut hingga kaki. Kalau kita pakai hijabnya sesuai syariat, penggunaan mukena ya ngga jadi wajib.

4. Tumbler atau Botol Air 


Salah satu fungsi botol air, selain untuk minum, adalah bisa untuk wudhu. Ketika kejadian shalat di taman, saya wudhu menggunakan air di dalam botol. Tadinya mau wudhu di toilet, eh ternyata pas lagi ada penjaganya. Jadi urung karena pasti bakal dilarang or diomelin.

Ketika ngga menemukan masjid dan sudah waktunya shalat, kita bisa menggunakan botol air untuk wudhu. Lalu, shalat di mana pun yang sekiranya bersih dan ngga mencolok pandangan orang lain.

5. Memastikan Makanan Halal 


The last, kita cari tau dimana resto halal berada. Atau tempat-tempat dimana kita bisa mendapatkan makanan halal. Karena urusan perut juga penting. Kumpulkan informasi lalu coba pelajari rutenya. Bisa juga sih bertanya sama mereka yang sudah pernah mengunjungi negara yang dituju. 

Kalau dirasa sulit menemukan makanan halal, kita bisa coba ke mini market untuk beli kudapan atau frozen food. Waktu di Thailand, saya setiap hari beli frozen food yang jelas tertera logo halalnya. Saya beli di circle-K dan pilihannya lumayan banyak. Di mini market kita bisa menemukan snack yang ada logo halalnya. Jadi better beli beberapa buat stok selama jalan-jalan. 

Jangan sampai ya,  kita malah sengaja makan makanan yang ngga jelas halalnya, karena alasan ngga nemu makanan halal. Sesusah-susahnya, pasti kita bisa kok menemukan asal berusaha dulu buat cari informasi. Makanya, penting tuh bertanya sama mereka yang sudah pernah berkunjung ke negara tujuan yang mau kita datangi.


Jadi, traveling bagi seorang muslim adalah salah satu bentuk syukur. Merenung dan menjadi saksi bahwa bumi yang Allah ciptakan itu luas sekali. Bahkan ada perintah khusus untuk traveling dalam Al Qur'an. Sempatkanlah, walau sekali seumur hidup, untuk menjelajah belahan bumi Allah yang lain. Dari situ, rasa syukur kita pasti bakal bertambah. Dan harus diingat, saat traveling, jangan pernah lalai akan kewajiban kita sebagai muslim. Traveling kemanapun, jangan sampai menggadaikan iman. Setuju ya!

Comments

Most Wanted