Perjalanan ke Singapura Desember 2022 yang lalu, saya memang maunya santai aja. Ngga bikin itinerary juga karena sadar diri dengan perut yang membuncit, pasti bakal gampang capek. Traveling saat hamil memang menguras tenaga jauh lebih besar. Ya kan ada manusia kecil di dalam perut, yang harus dibawa-bawa. Jadi, memang di traveling kali ini, tujuannya memang refreshing.
Beberapa bulan sebelumnya, saya sudah janjian mau ketemuan sama teman yang tinggal di Singapura. Dia excited sekali pas tahu saya mau ke Singapura dan mau ngajak saya ke tempat-tempat yang jarang didatangi turis. Menurut dia, Singapura punya beberapa tempat bagus yang layak buat dikunjungi selain yang mainstream kaya Merlion.
Kemana aja selama 2 hari di Singapura? Berikut recapnya
Jewel Changi
Ini memang tujuan pertama saya ketika tiba di Singapura. Karena Jewel ini pertama kali dibuka baru tahun 2019. Sedangkan di tahun itu, COVID lagi heboh-hebohnya.
Akhirnya, 2022 kesampaian juga bisa ke Jewel Changi. Jewel merupakan destinasi terindah di bandara Changi. Sebuah taman buatan dengan kubah berbentuk mirip sebuah permata. Makanya dinamakan Jewel. Walau taman buatan, tapi Masya Allah indah banget.
Jewel Changi memiliki luas sekitar 35 hektar. Ada air terjun Rain Vortex yang jadi pusat keindahan Jewel. Air terjun inilah yang jadi tujuan utama, kenapa pengen banget ke Jewel. Lihat di social media, baguss banget bisa ambil gambar berlatar belakang Rain Vortex. Sampai kepikiran bawa foto USG si bayi, buat bikin maternity shoot ala ala gitu. Walau ngga bisa sampai ke lantai dasar, ga papa. Yang penting sudah benar-benar lihat Jewel dan Rain Vortex dengan mata kepala sendiri.
Masjid Sultan - Arab Street
Saya janjian sama teman di Masjid Sultan. Tapi sebelum ketemuan, saya drop koper dulu di hostel. Karena masih pagi, jadi memang belum bisa check-in.
Arab Street |
Setelah drop koper, saya naik bus menuju Masjid Sultan. Karena teman masih ada urusan, saya melipir makan siang dulu di Zam-Zam Resto. Lokasinya persis depan Masjid Sultan. Ini salah satu resto yang recommended buat dikunjungi kalo ke Singapura. Ngga bisa dikatakan murah juga sih, tapi pemilik restonya muslim, jadi aman. Porsi makanannya juga banyak, jadi bisa sharing kalo ngga bisa makan banyak. Di Zam-Zam Resto saya cuma pesan teh tarik sama roti canai kari. Itu aja kenyang banget ya Allah. Alhamdulillah.
Selesai makan, baru deh nyebarang ke Masjid Sultan buat shalat Dzuhur dulu. Sebelum ketemuan sama teman. Tiap kali ke Singapura, pasti selalu ke Masjid ini. Belum kesampaian mengunjungi masjid-masjid lain di Singapura. Padahal Singapura punya banyak masjid.
Beres shalat Dzuhur, ternyata teman saya sudah nunggu di luar masjid. Kami jalan-jalan di Arab Street sambil lihat-lihat mural yang meriah. Hampir di semua dinding, dihiasi oleh mural yang bagus-bagus. Pantas aja sering dijadikan background foto. Karena memang Instagramable sekali.
Fountain of Wealth |
Dari Arab Street, saya diajak ke Suntec City Mall. Diajak lihat Fountain of Wealth. Katanya sih tempat ini bisa bawa keberuntungan dan kesehatan buat yang bisa pegang airnya. Katanya loh yaa, saya ya ngga percaya-percaya amat lah.
Esplanade - Merlion
Biasanya cuma lihat Esplanade dari kejauhan. Tapi kali ini, bener-bener bisa lihat dari dekat. Gedung mirip durian yang jadi salah satu daya tarik dan ikon Singapura.
Walau ngga bisa masuk ke gedung pertunjukannya, tapi saya sempat diajak melihat beberapa ruangan pameran karya seni. Karena bukan penikmat karya seni yang rumit, jadi pas lihat karya-karya yang dipamerkan, agak bingung saya.
Ngga ada dokumentasi, karena pas di sini batere hape sudah low banget. Lagian ngga enak juga kalo foto-foto di ruang pameran. Worry kena denda juga.
Karena pengen menikmati sore di Merlion, saya mengajak teman saya buat jalan ke Merlion. Jarak dari Esplanade ke Merlion lumayan jauh juga. Berasa banget telapak kaki sampai kebas saking kelamaan jalan.
Saya dan teman sampai di Merlion dari sisi yang ngga biasa saya lalui. Biasanya kalo ke Merlion naik MRT, lalu jalan lewat pinggiran sungai. Kali ini, jalannya lewat Esplanade.
Sampai di Merlion, foto dan take video buat kenang-kenangan. Karena sudah sore, kami memutuskan buat pulang. Teman saya menemani saya sampai ke hostel. Sekalian istirahat dulu sebelum keluar lagi.
Mustafa Centre
Malamnya, saya dan teman keluar buat ke Mustafa. Sebenarnya ini permintaan saya, karena memang beberapa kali ke Singapura, belum sempat aja mau ke Mustafa. Akhirnya, diajak deh ke Mustafa yang ada di Little India.
Melewati kawasan orang-orang India dengan aneka pernak-pernik, hingga bau-bau khas India. Jujur, saya kurang suka sama bau dupa atau apalah itu yang khas India banget. Suka enek, mual, dan pusing kalo lama-lama nyium bau-bauan itu.
Pertama kali masuk ke Mustafa, ohh ternyata toko palugada toh. Apa aja ada gitu. Mulai dari oleh-oleh kaya cokelat, kebutuhan rumah tangga, baju, elektronik. Pokoknya semuanya ada lah. Ada beberapa lantai yang tiap lantainya dibagi beberapa jenis barang. Tapi ya jujurly, kalo mau beli oleh-oleh mending ke ABC aja daripada ke Mustafa. Harga di ABC lebih murah dibanding Mustafa. Salah satu gerai ABC bisa ditemukan di Bugis Street, posisinya paling belakang.
Hari Kedua - Pantai
Hari kedua, saya diajak teman ke Changi Beach Park. Pantai yang lokasinya berada dekat dengan Changi. Tadinya ada rencana mau ke Pulau Ubin. Salah satu destinasi wisata Singapura yang jarang sekali didatangi turis. Tapi, karena saya sedang hamil, akhirnya ngga jadi. Karena katanya, suasananya kurang cocok buat ibu hamil.
Changi Beach Park |
Saya dijemput di stasiun MRT, lalu lanjut menggunakan mobil ke Pantai. Eh, qadarullah ketika jalan menuju pantai, hujan deras sekali. Padahal sudah bawa bekal piknik buat dimakan di pinggir pantai. Tetap menuju pantai sih, cuma sekadar singgah sebentar. Biar saya tahu aja katanya.
Pantai di Singapura ya ngga beda sama pantai Ancol sih ya. Bedanya cuma ngga pakai bayar segala. Bebas aja mau ke pantai tanpa perlu mikirin beli tiket masuk.
Trus karena hujannya ngga reda juga, akhirnya kembali ke mobil. Sambil mikir mau kemana lagi.
Orchard - Lucky Plaza
Teman saya akhirnya ngajak jalan-jalan di Orchard. Saya sih bilang sekalian aja ke Lucky Plaza buat beli souvenir.
Kami naik bus, lalu turun di Orchard. Jalan-jalan sambil lihat ornamen lampu-lampu. Karena sudah mau Natal, jadi suasana Natalnya berasa banget.
Lihat banyak orang-orang pulang kerja berjalan cepat, nyebarang jalan. Berasa lagi kaya warga lokal aja sih. Seru liat gemerlap Singapura saat malam. Terkesan mewah dan glamor. Sempat masuk ke salah satu mall, tapi ngga lama keluar lagi karena merasa kurang menarik.
Sekitar jam 8 malam, saya memutuskan buat kembali ke hostel. Kaki sudah kram dan badan rasanya sudah harus rebahan. Saya dan teman berpisah di halte bus. Tapi esok paginya, kami janjian lagi untuk ketemuan sekalian pamit. Karena saya harus bertolak ke Malaysia dengan bus.
Sayangnya saya ngga sempat ke Garden By The Bay. Padahal kepengen banget nongkrong sambil lihat Giant Tree. Setelah terakhir ke Garden By The Bay tahun 2018.
Kalau kamu ada rencana ke Singapura untuk pertama kalinya, bisa dipersiapkan rencana perjalanannya ya. Supaya lebih efisien waktunya. Mau kemana, harus naik apa, cara ke lokasinya gimana, sampai berapa tarif transportasinya.
Tapi, kalau mau traveling santai tanpa itinerary pun ya tidak apa-apa. Setiap perjalanan pasti punya ceritanya sendiri. Yang paling penting, kita bisa menikmati perjalanan dan mengambil hikmah dari setiap perjalanan yang dilakukan.
Next, traveling kemana lagi ya?
Itu jalan-jalan lagi hamil berapa bulan mbak?
ReplyDeleteSendirian? Keren banget bumil berani jalan-jalan ke negeri orang
Air terjun di Changi ini nih masuk wishlist aku karena pertama kali ke Changi langsung cari MRT aja, enggak sempat keliling. Luas banget sih bandara satu ini.
ReplyDeleteEh kalau pantai baru tahu dekat Changi ada pantai, apa hari pertama dari airport bisa mampir pantai aja yah?
Singapura itu enaknya tempat wisatanya terjangkau banget wlopun hanya sehari dua hari ya. Bisa banyak tempat yang dikunjungi. Tempat-tempatnya iconic semua pula. Jadi puas jalannya meski waktu singkat
ReplyDelete
ReplyDeleteJika memiliki waktu dua hari di Singapura, ada sejumlah tempat menarik yang dapat di kunjungi untuk mendapatkan pengalaman yang kaya dan beragam.
Buat yang nggak pernah ke Singapura, spot-spot yang sudah didatangi di atas semacam harus didatangi semua.
ReplyDeleteCuma ya sepakat banget dengan pengingatnya, tetap lebih baik menyusun destinasi, termasuk estimasi waktu sampai serta tranportasi dan ongkosnya.
Singapore memang cocok jadi destinasi wisata pilihan.
ReplyDeleteCuma memang kudu pandai menjaga diri di sana, biar nyaman perjalanannya. Semoga pankapan daku bisa ke sana
Jadi penasaran sama Pulau Ubin karena disebutkan suasananya (bukan medannya?) yang kurang cocok buat ibu hamil, dan ternyata setelah cari tahu ... Oh, pantesan, hehehe.
ReplyDeleteBener-bener menikmati banget perjalanan di saat masa hamil yaa, ka..
ReplyDeleteJadi baby moon nih.. Nanti bayinya juga seneng jalan-jalan. Bisa aku rekomendasiin buat Ibuk yang bulan April nanti mo jalan ke SG bareng bestie-bestienya.
Aaa cakep cakep. Wishlist banget ke Singapura tuhh
ReplyDelete