Sambal Indonesia. Apa yang jadi ciri khas makanan Indonesia? Hmm.. kalau ada pertanyaan begini, jawabannya pasti rempah dan pedas. Dan pedas ini biasanya identik sama sambal. Tiap daerah biasanya punya sambal khasnya masing-masing. Terus, tingkat pedasnya juga bervariasi. Tergantung daerah dan biasanya sih tergantung yang bikin.
Dari kecil, saya udah sahabatan sama makanan pedas. Semua karena mamah yang asli orang Padang, selalu bikin makanan yang kaya bumbu dan pedas. Jadi, saya dan saudara-saudara saya yang lain ya udah biasa makan pedas.
Dari kecil aja udah disuruh makan rendang yang pedas banget buat ukuran anak kecil. Belum lagi gulai, sayur nangka, dan sambal cabe ijo atau biasa dikenal dengan sambal hijau. Mantap lah kalo sesi makan di rumah. Makan sambil lap-lap keringet gitu.
Dari kecil aja udah disuruh makan rendang yang pedas banget buat ukuran anak kecil. Belum lagi gulai, sayur nangka, dan sambal cabe ijo atau biasa dikenal dengan sambal hijau. Mantap lah kalo sesi makan di rumah. Makan sambil lap-lap keringet gitu.
Ayo, siapa yang bisa sebutin sambal apa aja yang ada di Indonesia berikut nama daerahnya? Kalau saya taunya : sambal hijau dari padang, sambal terasi dari jawa barat, sambal matah dari bali, sambal bawang dari jawa, terus sambal dabu-dabu dari gorontalo. Masih banyak lagi deh sambal khas dari tiap daerah. Coba aja googling sendiri yes.
Saking Indonesia terkenal dengan kuliner pedas dan sambalnya, restoran Jepang favorit saya dan anak-anak sampai mengeluarkan menu baru. Menu yang didedikasikan buat para pecinta sambal. Mereka yang kalau makan selalu nyari sambal dan ngga bisa makan kalau ngga pedas.
#SambalKitaSambalIndonesia
Hokben atau Hoka-Hoka Bento yang as we know jualan makanan Jepang, sekarang punya menu sambal yang Indonesia banget. Ada 3 jenis sambal yang dikeluarkan sama Hokben : Sambal Hijau, Sambal Bawang, dan Sambal Matah.
Kenapa cuma 3 sambal itu aja? Padahal kan Indonesia punya banyak banget sambal. Bingung juga atuh sis ngejualnya kalo ada 100 jenis sambal 😂😂😂 Alasannya karena 3 sambal itu sudah sangat mewakili khasnya Indonesia. Cuma Indonesia yang sambalnya mantap dan lezat luar biasa. Ngga ada yang bisa ngalahin, bahkan negara serumpun itu pun ngga bisa menyaingi lezatnya sambal Indonesia.
Saya dan teman-teman blogger, kamis (22/2) kemarin diajak buat nyobain sambal Indonesia yang dibuat oleh Hokben. Menu sambal ini dijual bundling sama menu Hoka Suka. Jadi kalau beli menu Hoka Suka, kita bisa pilih 1 dari 3 sambalnya. Ada 3 varian menu Hoka Suka yang bisa jadi pilihan, semuanya enak.
Hoka Suka 1
Hoka Suka 2
Hoka Suka 3
Favorit saya Hoka Suka 2 yang pakai ebi furai. O iya, uniknya di menu Hoka Suka ini adalah kering kentang sama acarnya. Jujur dari hati yang paling dalam, acar kuningnya enak bangettt. Ini beneran kaya bukan lagi makan di resto Jepang deh. Malah kata temen, kaya lagi makan di restoran jawa.
Balik lagi ke menu sambalnya Hokben ya. Favorit saya sambal bawang. Tadinya suka sama sambal matahnya sih karena saya pikir paling pedas. Eh, pas nyobain sambal bawang, malah lebih pedas. Terus jadinya suka sama sambal bawang aja deh *anaknya ngga konsisten*.
Semua rasa sambalnya mirip dengan sambal rumahan yang biasa dibuat. Sambal hijaunya enak walau lebih halus daripada sambal hijau yang di restoran padang, atau yang biasa dibuat mamah. Kalau sambal hijau ala mamah kan agak kasar nguleknya.
Lalu, sambal matahnya segar dan ternyata semuanya diulek. Setahu saya dan yang biasa saya makan, sambal matah itu hanya diiris aja. Tapi rasanya tetap sama dengan sambal matah pada umumnya.
Terakhir, sambal bawang yang jadi the most favorite. Rasanya bawangnya berasa banget dan pedas daripada sambal yang lain. Ini menurut saya loh ya. Karena pas makan bareng kemarin sama teman-teman blogger, ada yang bilang sambal hijaunya lah yang paling pedas. Jadi, kembali pada selera masing-masing aja yes.
Kalau menurut Jasata selaku Brand Activation Manager Hokben, menu baru ini dikeluarkan sebagai bentuk apresiasi kuliner Indonesia yang lezat. As we know juga ya kalau orang Indoensia itu penyuka makanan pedas.
Ngga semua memang, tapi kebanyakan. Buktinya nih ya, banyak orang Indonesia yang bawa saos atau sambal kemasan saat traveling keluar negeri. Jadi kaya penyelamat makanan luar negeri yang mungkin hambar atau ngga cocok sama lidah.
Seperti yang udah saya tulis diatas kalau kuliner Indonesia itu kan punya cita rasa yang khas. Seperti kaya rempah, punya rasa yang manis, gurih, dan juga pedas. Kalau yang biasa makan pedas, kayanya tuh makanan bakal hambar kalau ngga ada pedas-pedasnya. Kaya selera makan saya yang harus selalu pedas. Cuma sekarang diturunin level pedasnya. Maklum udah tua, jadi perutnya suka gampang bermasalah.
Makanya, untuk memenuhi keinginan masyarakat soal makanan pedas, Hokben bikin deh menu sambal. Bisa dimakan bareng menu-menu khasnya Hokben yang lain. Iya, jadi kalau ngga mau pesen menu Hoka Suka which is udah termasuk sambal, kita bisa beli sambalnya aja. Dijual dalam kemasan sachet yang dibanderol dengan harga 5 ribu rupiah aja.
Tenang aja, saya termasuk yang pilih-pilih kok kalau ke resto atau rumah makan. Kalau ngga jelas halalnya, ya ngga bakal saya datangi. Jadi kalau baca review resto di gayaransel, Insya Allah resto yang jelas halalnya.
Hokben sudah bersertifikat halal dan saat ini juga sudah meraih Sertifikat Sistem Jaminan Halal dari LPPOM MUI. Insya Allah, semua bahan baku yang digunakan Hokben semuanya masuk dalam kategori halal. Artinya, masyarakat indonesia yang hampir 80% muslim ini aman buat makan di Hokben.
Resto makanan Jepang yang berdiri sejak tahun 1985 ini, sekarang gerainya sudah tersebar di seluruh Indonesia. Yang paling banyak sih tentu di sekitar Jabodetabek ya. Kalau ngikutin perkembangannya Hokben, pasti tahu deh kalau dulu nama resto ini adalah Hoka-Hoka Bento sebelum ganti nama jadi Hokben di tahun 2013.
Salah satu gerai Hokben yang selalu ramai dikunjungi, terutama saat jam-jam makan adalah Hokben Kartika Candra. Lokasinya di samping hotel legendaris, Kartika Candra. Jadi pas kemarin saya datang itu, memang ramai sekali restonya. Banyak pegawai kantor yang memilih Hokben untuk makan siang.
Fasilitas yang ditawarkan Hokben Kartika Candra pun lengkap. Ruangannya berAC dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 128 kursi. Ada mushola yang bersih dan nyaman juga. Zaki selaku Store Manager Hokben Kartika Candra menambahkan, buat yang suka hangout sambil browsing-browsing internet, gerainya punya fasilitas wifi yang cukup kencang.
Kartika Mangisi selaku Communication Division Head Hokben mengatakan dalam welcome speech pada blogger, setiap inovasi yang dilakukan Hokben ini sebagai bentuk cintanya Hokben pada pelanggannya. Sesuatu itu kalau mau terus digemari, harus berani berinovasi. Makanya, Hokben ini rutin deh mengeluarkan menu-menu baru yang variatif. Biar pelanggan ngga bosan juga kan.
How I Proud To Be Sambal Lover
Kenapa sih Hokben sampai bela-belain bikin menu sambal which is jauh dari ciri khas makanan Jepang?
Kalau menurut Jasata selaku Brand Activation Manager Hokben, menu baru ini dikeluarkan sebagai bentuk apresiasi kuliner Indonesia yang lezat. As we know juga ya kalau orang Indoensia itu penyuka makanan pedas.
Jasata, Brand Activation Manager |
Ngga semua memang, tapi kebanyakan. Buktinya nih ya, banyak orang Indonesia yang bawa saos atau sambal kemasan saat traveling keluar negeri. Jadi kaya penyelamat makanan luar negeri yang mungkin hambar atau ngga cocok sama lidah.
Seperti yang udah saya tulis diatas kalau kuliner Indonesia itu kan punya cita rasa yang khas. Seperti kaya rempah, punya rasa yang manis, gurih, dan juga pedas. Kalau yang biasa makan pedas, kayanya tuh makanan bakal hambar kalau ngga ada pedas-pedasnya. Kaya selera makan saya yang harus selalu pedas. Cuma sekarang diturunin level pedasnya. Maklum udah tua, jadi perutnya suka gampang bermasalah.
Makanya, untuk memenuhi keinginan masyarakat soal makanan pedas, Hokben bikin deh menu sambal. Bisa dimakan bareng menu-menu khasnya Hokben yang lain. Iya, jadi kalau ngga mau pesen menu Hoka Suka which is udah termasuk sambal, kita bisa beli sambalnya aja. Dijual dalam kemasan sachet yang dibanderol dengan harga 5 ribu rupiah aja.
By the way, Hokben itu halal ngga sih?
Tenang aja, saya termasuk yang pilih-pilih kok kalau ke resto atau rumah makan. Kalau ngga jelas halalnya, ya ngga bakal saya datangi. Jadi kalau baca review resto di gayaransel, Insya Allah resto yang jelas halalnya.
Hokben sudah bersertifikat halal dan saat ini juga sudah meraih Sertifikat Sistem Jaminan Halal dari LPPOM MUI. Insya Allah, semua bahan baku yang digunakan Hokben semuanya masuk dalam kategori halal. Artinya, masyarakat indonesia yang hampir 80% muslim ini aman buat makan di Hokben.
Salah satu gerai Hokben yang selalu ramai dikunjungi, terutama saat jam-jam makan adalah Hokben Kartika Candra. Lokasinya di samping hotel legendaris, Kartika Candra. Jadi pas kemarin saya datang itu, memang ramai sekali restonya. Banyak pegawai kantor yang memilih Hokben untuk makan siang.
Fasilitas yang ditawarkan Hokben Kartika Candra pun lengkap. Ruangannya berAC dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 128 kursi. Ada mushola yang bersih dan nyaman juga. Zaki selaku Store Manager Hokben Kartika Candra menambahkan, buat yang suka hangout sambil browsing-browsing internet, gerainya punya fasilitas wifi yang cukup kencang.
Zaki, Store Manager Hokben Kartika Candra |
Kartika Mangisi, Communication Division Head Hokben |
Kartika Mangisi selaku Communication Division Head Hokben mengatakan dalam welcome speech pada blogger, setiap inovasi yang dilakukan Hokben ini sebagai bentuk cintanya Hokben pada pelanggannya. Sesuatu itu kalau mau terus digemari, harus berani berinovasi. Makanya, Hokben ini rutin deh mengeluarkan menu-menu baru yang variatif. Biar pelanggan ngga bosan juga kan.
How I Proud To Be Sambal Lover
Ngaku penggemar sambal kaya saya, cobain dulu deh Sambal Nusantara dari Hokben. Biar ngga penasaran juga kan. Daripada cuma lihat di blog saya ini. Mending cuss lah ke gerainya Hokben yang terdekat dari rumah.
Mau makannya bareng chicken katsu, beef teriyaki, egg chicken rool, ebi furai, bahkan sup sekalipun, bebas aja. O ya, atau mau campur sambal ke nasi khasnya Hokben yang menurut saya nasi terenak yang pernah ada, boleh juga tuh. Macam makan di rumah aja ya kan. Campur nasi pakai sambel. Sayang di Hokben ngga jual kerupuk. Kalau ada kan tambah meriah lagi aja makannya.
Sebagai orang Indonesia, saya bangga banget karena Indonesia punya kuliner yang enak-enak. Banyak yang selalu rindu makanan Indonesia, bahkan turis mancanegara yang pernah datang ke Indonesia.
I'm proud being Indonesian, proud having delicious culinary, and proud to be sambal lover :)
Mau makannya bareng chicken katsu, beef teriyaki, egg chicken rool, ebi furai, bahkan sup sekalipun, bebas aja. O ya, atau mau campur sambal ke nasi khasnya Hokben yang menurut saya nasi terenak yang pernah ada, boleh juga tuh. Macam makan di rumah aja ya kan. Campur nasi pakai sambel. Sayang di Hokben ngga jual kerupuk. Kalau ada kan tambah meriah lagi aja makannya.
Sebagai orang Indonesia, saya bangga banget karena Indonesia punya kuliner yang enak-enak. Banyak yang selalu rindu makanan Indonesia, bahkan turis mancanegara yang pernah datang ke Indonesia.
I'm proud being Indonesian, proud having delicious culinary, and proud to be sambal lover :)
Sambalnya bikin nambah dan pesen Hokben lagi mantap
ReplyDeleteHah...kerupuk...Suci sudah kecil kurus gitu carinya kerupuk...Bisa terbang nanti...
ReplyDeleteGa nyangka...sukanya sambel bawang yang paling pedas...aku aja ga kuat makannya...:)
Waduh, angle fotonya bikin ngiler, apalagi sambal matahnyaa :"D
ReplyDeleteFollow backnya dong mba di http://www.onixoctarina.com/
Nuhun :)